Tips Travelling ke Eropa

Bulan Agustus 2016 kemarin, saya bertiga pergi travelling selama 10 hari di Eropa. Kota yang kami kunjungi adalah Paris, Praha, Berlin, Amsterdam, Bruges (sesuai urutan perjalanan kami). Berikut adalah beberapa tips yang mungkin dapat berguna:

Eiffel Tower at Night

  1. Buat itinerary yang detail dan tertata. Planning adalah kunci kesuksesan travelling (it might sound cliche, but it really is true). Jadi rencanakan setiap harinya mau kemana saja dan juga urut sesuai jarak antar lokasinya. Perhatikan jam tutup tiap atraksi juga. Kunjungan ke museum atau gallery sebaiknya pagi-pagi. Berikut adalah sekilas itinerary yang saya buat, meskipun tidak 100% dilaksanakan sesuai rencana tapi paling tidak setiap harinya kita bisa tahu mau kemana dan kira2 naik apa.
    Contoh itinerary kami hari pertama
  2. Rencanakan transportasi apa yang mau digunakan. Waktu itu kami berencana keliling Eropa menggunakan kereta jadi kami memutuskan untuk membeli tiket Eurail Global Pass untuk 5 days within 1 month. Saat pembelian ada promo free 1 travel day. Jadi total yang kami dapat adalah 6 days within 1 month. Maksud dari travel day adalah hari kita mengunakan kereta Eurail ini. Jadi misal tanggal 4 Agustus saya naik kereta dari Paris ke Praha. Nah ini saya menggunakan 1 travel day. Tanggal 5 dan 6 saya masih di Praha dan tidak menggunakan kereta Eurail ini, lalu tanggal 7 saya berpindah dari Praha ke Berlin. Jadi baru 2 travel days yang saya gunakan. Kita bebas menggunakannya sebanyak 6 travel days dalam jangka waktu 1 bulan. Harga eurail pass 5 days within 1 month ini adalah 296 euro atau sekitar Rp 4.440.000,-. Tiket eurail ini harus dipesan sebelum kita berangkat paling tidak 3 minggu sebelumnya karena tiket eurail akan dikirim ke alamat rumah kita. Keterangan lebih lanjut bisa dibaca disini
  3. My Eurail Global Pass
  4. Pilih hotel yang tepat. Kriteria hotel yang biasanya saya cari adalah dekat dengan tempat wisata atau mudah diakses dengan transportasi umum dan juga ada liftnya (kami bawa koper yang cukup berat) Banyak hotel di Eropa yang tidak menyediakan lift jadi harus hati-hati baca tentang fasilitas yang tersedia sebelum booking. Biasanya di hotel mid range tersedia hairdryer jadi tidak perlu bawa dari rumah. Hotel yang kami booking berkisar antara Rp 1.200.000, - sampai Rp 1.700.000,- per malam untuk 3 orang.
  5. Bawa dan gunakan money belt!! Sebelum berangkat ke Europe saya sudah di pesani berkali-kali kalau di Eropa banyak copet. Jadi sebaiknya jangan bawa cash banyak-banyak di dompet. Banyak mesin ATM di Eropa yang dapat digunakan untuk tarik tunai dengan mengunakan kartu debit dari Indonesia. Yang saya gunakan adalah kartu debit CIMB Niaga karena di kartunya terdapat lambang Mastercard. Debit BCA sekali saya coba tidak bisa, Mungkin mesin atmnya yang kurang tepat. Menurut saya, debit CIMB Niaga lebih mudah untuk tarik tunai. Di dompet, saya isi cash yang sekiranya akan digunakan untuk hari ini. Sisa uang cash lainnya saya taruh di moneybelt. Selain cash, isi money belt saya adalah passport. Passport sebaiknya ditaruh di money belt sehingga apabila tas tangan kecopetan (jangan sampai!) paling tidak kita masih gampang untuk pulang ke negara asal.
  6. Money belt, timbangan koper dan travel connector

  7. Packing smart and travelling light. Alias jangan bawa berat-berat. Beberapa stasiun di kota-kota Eropa tidak memiliki fasilitas eksklalator / lift. Jadi kalau bawa koper, pastikan kita bisa handle barang kita sendiri tanpa bantuan orang lain (meskipun waktu itu kami sering ditawarin bule2 untuk bantu angkat kopernya hahaha. Apabila anda mengiyakan tawaran ini, tetap hati-hati harus diawasi barangnya jangan sampai dibawa kabur). Selain itu di kereta kadang tidak ada tempat koper sehingga kita harus nata koper mau ditaruh dimana. Jadi sebaiknya jangan bawa berat-berat. Saran saya: 1 handbag, 1 ransel, 1 koper medium/besar. That's all.
  8. Brings some foods from home. Saat travelling saya selalu membawa makanan dari Indo. Indomie, popmie, kering kentang, abon, dll hahhahaa. Selain hemat budget, hal ini juga membuat kita hemat waktu (misal udah capek pulang malem, ngga usah cari tempat makan lagi tapi kita bisa langsung balik hotel/apartment untuk masak sendiri). Selain makanan-makanan ini, saya juga membawa travel cooker. Untuk nasi, kami beli di supermarket mana saja di Eropa, mereka jual nasi instan tinggal direbus aja, jadi tidak usah bawa beras dari Indo. Jangan bawa banyak-banyak karena sebaiknya kita juga cicipi makanan-makanan khas negara masing-masing. 
    Ini foto nasi instan yang tinggal direbus aja sekantongnya juga
    Travel cooker yang kami bawa
  9. Bring your powerbank and extra memory card. Tips ini khususnya untuk yang suka update medsos dan suka foto2. Selain itu powerbank juga penting untuk menjaga hp tetap hidup agar tetap bisa pakai GPS untuk lihat jalan pulang. Ekstra memory card untuk kamera jadi ngga kuatir kehabisan memory untuk simpan foto. Colokan di Eropa sama seperti di Indo jadi tidak usah kuatir bawa travel connector.
  10. Invest your money on a good reliable suitcase. Koper yang berkualitas juga salah satu hal yang penting. Waktu naik turun tangga di stasiun yang ngga ada ekskalatornya, sangking capeknya koper langsung kami banting-banting turun tangga (jangan ditiru) hahaha tapi untungnya gpp. Bayangkan kalau rodanya rusak dll, pasti jadi semakin rumit harus cari koper baru dll. Selain itu, jalan di Eropa banyak yang berbatu-batu. Jadi sebaiknya gunakan koper yang beroda 4. Kami pakai koper merek Samsonite dan Lojel. Sebaiknya gunakan pelindung koper juga.
  11. Gunakan fasilitas web-checkin. Hal ini untuk menghemat waktu. Karena waktu itu kami tidak web check-in dan antrinya panjang banget buat check in. Kalau sudah web check-in langsung ke counter khusus yang antrinya ngga terlalu panjang. Selain itu kita juga bisa langsung pilih tempat duduk yang kita mau (misal di pinggir jendela atau di aisle)
  12. Awasi pergerakan kurs Euro. Begitu kurs turun dan sekiranya memang paling murah diminggu itu, langsung beli saja beberapa. Waktu itu kami sempat beli di kurs Rp 14.550,- dan Rp 15.000,-
  13. Beli kartu telepon untuk internet. Begitu mendarat sampai di bandara sebaiknya langsung beli kartu internet. Waktu itu saya baru beli kartu di kota (waktu di Paris) mampir di counter Orange. Saya menggunakan kartu Orange. Kartu ini bisa digunakan di sekeliling Eropa. Pilih yang jenis Go Europe. Waktu itu saya beli harganya 30 euro atau sekitar Rp 450,000,- sudah termasuk pulsanya. Keterangan lebih lanjut bisa dilihat disini
  14. Gunakan sepatu/sandal yang nyaman! Ini hal yang terpenting karena kalau kaki udah sakit karena sandal yang salah, seluruh perjalanan pasti jadi ngga nyaman. Untuk sepatu, saya pakai sepatu Nike dan untuk sandal rekomendasi saya pakai Birkenstock dan Fitflop. Jalan di Eropa banyak yang berbatu-batu jadi high heels is not recommended.
    Birkenstock beli di Berlin >.<

  15. Cek cuaca pada tanggal keberangkatan seperti apa. Saya pergi saat summer yang seharusnya panas. Tapi Paris (dan beberapa kota lainnya) waktu itu cukup dingin berangin dan sempat hujan juga sekitar 18 derajat. Di Bruges bahkan sempat 13 derajat. Jadi penting untuk lihat ramalan cuaca sebelum berangkat sehingga bawaan baju bisa disesuaikan juga.


Komentar

  1. Hi salam kenal,
    mau tanya tentang simcard Orangenya, apa koneksinya tetap bagus waktu keluar Perancis? Terima kasih ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, salam kenal :)
      Iya sinyalnya masih bagus kok meskipun keluar Perancis. Nanti bisa pilih paket yg Go Europe ya. Ini saya juga baca kabar terbaru kalau per 15 Juni 2017, negara-negara yang tergabung dalam EU sepakat utk meniadakan roaming charge utk telepon, sms, dan data. Jadi SIM Card lokal yang kita beli (misal di Italia atau di Perancis), semua paketnya termasuk data bisa dipakai di negara EU lain tanpa harus membeli paket roaming lagi. Info lebih lengkap bisa dibaca di link ini ya. https://ec.europa.eu/digital-single-market/en/faq/frequently-asked-questions-roam-home

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Visa Schengen (Belanda) di Surabaya

Cara Mengurus Sendiri Visa UK (Inggris) di Surabaya