Tips Jalan-Jalan ke Bangkok

Grand Palace di Bangkok
Tanggal 5 April - 9 April lalu, saya dan adik berkunjung ke Bangkok, Thailand dengan tujuan utama menonton konser Coldplay. Berhubung ini adalah kunjungan pertama saya ke Thailand, beberapa bulan sebelum berangkat saya sudah membaca beberapa tips dan melihat vlog tentang travelling ke Thailand. Sebagai ibukota dari Thailand yang merupakan negara berkembang tentunya kota ini 'agak-agak' bahaya (tentunya tidak seaman di Singapore, namun juga biaya hidup di Bangkok jauh lebih murah daripada di Singapore). Saya juga sempat membaca adanya beberapa scam / penipuan yang bisa dialami turis apabila kurang waspada. Meskipun hanya tinggal selama 5 hari di Bangkok, terdapat beberapa pengalaman yang mungkin bisa berguna bagi para first-timer di Bangkok :)

  1. Rekomendasi transport: Airport Link, BTS, Grab, Uber, Taxi, dan Tuk-Tuk
Untuk transportasi dari bandara Suvarnabhumi ke city, rekomendasi saya adalah naik Airport Link. Alasan pertama adalah harganya murah (saya naik dari Suvarnabhumi airport turun di Ratchaprarop, dekat mall Platinum, cuma 12rb/orang), alasan kedua adalah cepat (sekitar 20-25 menit sudah sampai di kota. Kalau naik taxi bisa terjebak macet. Macetnya Bangkok hampir setara Jakarta). Namun kekurangannya adalah desak-desakan. Saya naik airport link 3x semuanya ngga pernah dapat tempat duduk dan selalu penuh.

Untuk transportasi yang paling praktis dan anti di tipu bisa menggunakan Grab atau Uber. Apalagi kalau perginya ber 3 atau ber 4 bisa lebih hemat naik taxi online ini.

Taxi biasa. Nah kalau naik taxi, kadang-kadang ada taxi 'nakal' yang tidak mau menyalakan argo dan langsung di charge harga yang lebih mahal. Jadi sebelum naik taxi sebaiknya tanya dulu "use meter, ok?". Siapkan juga tulisan nama tempat tujuan agar mudah memberitahu ke supir taxi-nya.

Tuk-tuk (semacam bajaj). Sebelum berangkat, saya sudah anti naik tuk-tuk karena baca banyaknya tuk-tuk scam. Contoh penipuan yang dilakukan tuk-tuk, selain overcharged, adalah kita 'dipaksa' ke toko souvenir karena nanti supirnya bakal dapet komisi kalau kita kesana. Toko souvenir yang dimaksud ini bukan toko kaos-kaos atau gantungan kunci murah tapi toko perhiasan yang mahal. Tapi karena mumpung di sana, kami kepingin juga nyobain naik tuk-tuk. Kami pernah minta diantar ke Wat Po tapi malah di turunin di Grand Palace (tempat ini sebelahan tapi jalannya lumayan jauh sekitar 15 menit). Lalu pernah juga kena tipunya waktu mau ke Chatuchak. Jadi si supir tuk-tuk bilang "kita mampir dulu ya ke toko suvenir nanti kalian liat-liat aja disana ngga usah beli gpp. Kalau aku bawa kalian kesana nanti aku dapet kupon bensin gratis. Good for me good for you? OK?" Nah terus kami pikir ya gpp lah sekalian cari oleh-oleh. Eh ternyata toko perhiasan mahal-mahal. Terus begitu turun si supir bilang "stay inside for 10 minutes, nanti saya dapat kupon bensin". Yaudah kami masuk aja, di dalem juga ada beberapa bule-bule. Lalu kami di datengin sama penjaga toko, ditanyain mau cari sesuatu nggak. Tapi aku bilang "ngga cari apa-apa cuma lihat-lihat". Terus si ibu penjaga bilang "kalian mau ke market ya? Ok gpp kalian boleh ke market". Karena penjaga toko udah bilang begitu yaudah kami keluar aja. Eh si supir ngomel-ngomel gara-gara dia ngga dapet kupon karena kami ngga sampai 10 menit udah keluar. Terus dia ngajak lagi ke toko lain lagi. Tapi aku bilang, "udah aku tambahin 50 baht tapi gak mau berhenti-berhenti". Ahkirnya dia setuju. Meskipun nggak berbahaya apa-apa tapi sebel juga kalau di berhentiin di tempat-tempat yang kita benernya ngga mau. Tips naik tuk-tuk adalah sebelum naik tunjukin dulu tempat yang mau dituju (bisa ditunjukkan namanya dari layar HP), lalu tanya "how much?" terus dinego harganya. Kalau harga sudah oke, bilang ke supirnya "no stop, ok?". Kalau ditawarin ke toko souvenir atau apapun bilang aja "no, thanks". Meskipun kami sempat kena pengalaman menyebalkan tapi sekali-sekali boleh juga naik tuk-tuk karena merupakan pengalaman yang unik dan juga gampang di temui di jalan-jalan. Oiya beberapa supir tuk-tuk juga suka ngebut!

Tuk-Tuk di Bangkok

Selain transportasi yang saya sebutkan diatas, sebenarnya masih ada bis dan juga ojek. Tapi saya tidak mencoba kedua transportasi itu.

2. Beli kartu telpon di Airport

Hal paling penting setelah turun pesawat, ambil bagasi dan clear immigration adalah beli kartu telepon. Kartu telepon di Thailand ini cukup murah. Saya beli untuk 7 hari harganya 120rb dengan kuota unlimited. Kartu telpon ini penting buat GPS dan juga update sosmed :P Selain itu, di tempat umum jarang ada wifi jadi lebih baik punya kuota sendiri.

3. Pilih tempat tinggal yang dekat Airport Link

Ini pendapat saya pribadi, paling enak pilih tempat nginap yang dekat Airport Link karena kalau geret-geret koper lebih mudah dan juga lebih mudah aksesnya kemana-mana. Waktu itu saya menginap di AirBnb di dekat Airport Link Ratchaprarop. Lokasi dan tempatnya enak tapi di resepsionis ditulis kalau apartemen ini bukan untuk daily/weekly rent. Jadi kalau turis nginap disana itu illegal. Jadi kan serem juga baca tulisan seperti itu. Walaupun ngga terjadi apa-apa, tapi menurut saya kalau di Bangkok jangan nginep di AirBnb. Lebih baik di hotel aja. Kalau suka belanja, enak menginap di daerah Pratunam/Siam.

Pemandangan dari balkon AirBnb

4. Makanan di Bangkok

Untuk urusan kuliner, Thailand memang cukup terkenal. Karena lidah kita cukup familiar dengan masakan Thailand (misalnya Tom Yum atau Pad Thai), jadi kemungkinan besar orang Indo bakal cocok sama makanan Thailand. Untuk menu Halal, setahu saya juga tersedia disini. Seperti di food court Platinum mall juga ada yang berlabel Halal. Selain itu, snack-snack seperti Pocky atau nori juga ada label-label Halal-nya. Berdasarkan pengalaman, kalau di kaca depan tempat makan ditempelin menu yang tulisannya dalam bahasa Inggris, harganya pasti lebih mahal (seporsi bisa 60-80rban, padahal harga normal 30-40rb). Jadi lebih baik makan di tempat aman seperti di food court mall atau lihat rekomendasi di Trip Advisor.

Som Tam Nua di Siam Center. Thai Fried Chicken-nya enak!

Tom Yam Noodle & Ice Thai Tea di food court Platinum Mall

Es krim KitKat Greentea - Cornetto Ovomaltine - Es Krim Milo beli di mini market

5. Use comfortable clothes

Cuaca di Bangkok cukup panas jadi selalu pakai baju yang nyaman dan juga sandal/sepatu yang enak buat jalan.

Si adik waktu di Chatuchak market

6. Aktivitas di Bangkok

Pasti sudah banyak yang tahu kalau Thailand terkenal dengan ladyboy-nya yang cantik-cantik. Karena itu, hari pertama kami tiba di Bangkok kami menonton cabaret show Calypso yang terletak di Asiatique. Asiatique ini adalah open-air mall atau mal yang terbuka gitu. Untuk tiket cabaret show-nya bisa beli online di websitenya karena lebih murah daripada beli on the spot. Agar lebih murah lagi, bisa beli tiket di Tripvisto.com, namun harus beli min H-2, karena pengalaman saya beli di Tripvisto lalu besok siangnya baru dikirim tiketnya via email. Beli melalui Tripvisto harganya Rp 270.000, kalau beli on the spot harganya Rp 450.000, harga ini sudah termasuk segelas minuman (bisa pilih soda, jus atau minuman alkohol). Jangan lupa e-ticket-nya di print! Menurut saya pribadi lebih baik tidak mengajak anak-anak untuk nonton show ini karena baju-baju yang di pakai para ladyboy cukup seksi-seksi juga.
Pertunjukan Calypso Cabaret Show

Asiatique The Riverfront
Kalau punya waktu agak santai selama di Bangkok, saya juga menyarankan mengunjungi Chocolate Ville. Meskipun namanya 'Chocolate' tp sebenarnya tempat ini ngga ada hubungannya dengan coklat sama sekali. Jadi tempat ini adalah sebuah restoran open-air (terbuka) dengan konsep "European Village". Menurut saya, tempat ini ngingetin banget sama Disneyland. Tempat ini recommended sekali untuk yang suka foto-foto. Tempatnya romantis dan disetelin lagu-lagu romantis juga yang semakin mendukung suasana. Masuk ke tempat ini GRATIS! Ini aneh banget karena kalau di Indo pasti masuk ke tempat semacam ini harus bayar hahaha. Jadi bisa juga kalau cuma mau foto-foto dan ngga makan disana. Tapi makanan disini lumayan enak-enak dan harganya reasonable (sekitar 60-80rb, jadi sama aja seperti harga di restoran-restoran Indo). Lokasinya sekitar 30-45 menit (tergantung macet atau tidak) dari tengah kota. Bukanya mulai jam 16.00 - 24.00. Waktu itu kami naik Uber kesana. Lalu kembalinya kami naik taxi yang tersedia di sana dan biayanya 350 baht dengan tujuan daerah Pratunam.
Pemandangan restoran Chocolate Ville dari atas (1)

Pemandangan restoran Chocolate Ville dari atas (2)
Chocolate Ville saat malam

Depan Chocolate Ville

Datang ke Thailand kurang lengkap kalau belum ke temple-nya. Karena itu kami juga mengunjungi Wat Po yang terkenal dengan patung Budha tidur yang panjangnya 45 meter. Masuk kesini harganya cukup terjangkau yaitu 100 baht saja (sekitar 40rb dan gratis air mineral botol). Rekomendasi saya adalah sekalian mencoba thai massage disini karena di dalam Wat Po ini ada sekolah pijat pertama di Thailand jadi bisa di katakan kalau tukang pijatnya spesial hahaha. Harga untuk 30 menit body massage adalah 250 baht (Rp 100.000). Thai massage ini sangat beda dengan pijat-pijat yang biasanya jadi sangat recommended untuk di coba. Untuk yang perempuan, bisa request minta pemijat yang perempuan. Di depan pintu masuk Wat Po ada tempat makan yang namanya AMA Art & Eatery. Tempat ini recommended buat makan siang sebelum masuk ke kuilnya. Makanannya enak dan harganya terjangkau juga.

AMA Art & Eatery depan Wat Po

Pintu masuk Wat Po


Patung Budha tidur - panjangnya 45 meter



Selain itu, jangan lupa mengunjungi Chatuchak Weekend Market yang buka hanya hari Sabtu dan Minggu saja. Disini harus coba coconut ice cream a.k.a es puter. Disajikan didalam batok kelapa dan bebas kasih topping. Harganya hanya Rp 7.000 saja. Apa saja yang dijual disini? Semuanya! Mulai dari makanan, oleh-oleh, hasil seni, baju, bunga palsu, dll dll

Es puter di Chatuchak

Terahkir, yang paling memorable dari perjalanan ke Bangkok ini. Konser Coldplay di Rajamangala Stadium !!

COLDPLAY BANGKOK!!


Have a great time in Bangkok everyone!!

Komentar

  1. sangat informatif kak, terimakasih yaa :)

    bantu kita juga dengan klik di sini ya, terimakasih :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Visa Schengen (Belanda) di Surabaya

Cara Mengurus Sendiri Visa UK (Inggris) di Surabaya

Tips Travelling ke Eropa